Destinasi kita kali ini adalah Museum Geologi Bandung. Museum ini berada di jalan Diponegoro no. 57 Bandung. Letaknya berdekatan dengan Gedung Sate, Gasibu, Taman Lansia dan Pusdai Bandung. Jadi, jika kita akan berkunjung ke tempat ini terutama di hari Minggu kita bisa mengunjungi beberapa tempat sekaligus.
Menginjakkan kaki di Museum ini, pertama kita akan disuguhi sebuah bangunan megah peninggalan Belanda. Di depan museum ini juga terdapat sebuah taman unik yang bernama "Taman Siklus Batuan".
Berkunjung ke museum ini kita akan dikenai tiket masuk Rp. 2.000 untuk pelajar dan mahasiswa. Rp. 3.000 untuk umum. Sebuah nominal yang sangat murah, apalagi jika mengingat akan banyaknya ilmu dan manfaat yang akan kita peroleh. Jam operasional museum ini yaitu
- Senin-Kamis 08.00-16.00
- Sabtu-Minggu 08.00-14.00
- Jumat dan libur nasional TUTUP
Secara umum, museum ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama terdapat dua ruang utama. Yaitu Ruang tentang Sejarah Kehidupan "History of Life" yang berisi macam-macam mahluk hidup yang hidup di zaman prasejarah. Yang menarik adalah terdapatnya kerangka binatang purba raksasa "tyrannosaurus rex".
Ruang selanjutnya yaitu ruang Geologi Indonesia "Geologi of Indonesia". Dalam ruangan ini berisi macam-macam batuan, sebaran gunung merapi yang ada di indonesia dll.
Dilantai dua, juga terdapat dua ruang utama. Yaitu Ruang Manfaat dan Bencana Geologi dan Ruang Sumber daya Geologi. Pada ruangan ini kita dapat melihat beragam batuan mulia, macam-macam hasil tambang, proses terjadinya gunung meletus, tsunami, simulator gempa bumi dll. Kesemuanya ditata secara apik, artistik dengan teknologi mutakhir. InsyaAllah banyak sekali pengetahuan baru yang kita dapatkan dan pastinya bermanfaat bagi kita.
Dannnn... satu lagi. Ruangan di lantai satu yang ngga boleh kita lewatkan. Yaitu Ruang Auditorium. Di ruang ini, jika beruntung kita bisa melihat pemutaran film dokumenter tentang kejadian alam (saya lupa judul film-nya). Film yang diputar waktu itu, bercerita tentang kemunculan gunung everest.
Ternyata, konon ribuan tahun yang lalu puncak gunung tersebut berasal dari tubrukan dua lempeng yang ada di dalam lautan. Sehingga, tidak heran jika di puncak gunung yang tertutup salju abadi ditemukan fosil binatang laut (penasaran??? Ayo, silahkan berkunjung ke Museum Geologi Bandung hehehe...)
![]() |
Ruang Auditorium |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar