Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur.
Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya.
Sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek.
Ia pun membaca tulisan itu, dan inilah isinya:
Untuk memotong rumput 2 dinar.
Untuk memotong rumput 2 dinar.
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini 1 dinar.
Untuk pergi ke toko disuruh ibu ½ dinar.
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja ½ dinar.
Untuk membuang sampah 1 dinar.
Untuk nilai yang bagus 3 dinar.
Untuk membersihkan dan menyapu halaman ½ dinar.
Jadi… jumlah hutang ibu adalah 8 ½ dinar.
Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap.
Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu.
Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya.
Dan… inilah yang ia tuliskan:
Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu...GRATIS.
Untuk semua malam ibu menemani kamu...GRATIS.
Mengobati kamu dan mendoakan kamu...GRATIS.
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu...GRATIS.
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah... GRATIS.
Untuk semua makanan, mainan dan baju....GRATIS.
Anakku...dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah ...GRATIS.
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya.
Sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya.
Dan berkata, "Bu, AKU SAYANG SEKALI SAMA IBU".
Kemudian ia mengambil pulpen .
Dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar "LUNAS"
Puisi ini adalah salah satu puisi favorit saya, yang saya ambil dari salah satu buku favorit saya juga, yang berjudul "TAFAKUR GADO-GADO SIMPANG LIMA" karya Muhammad Agung Wibowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar