Renungan di Akhir Tahun

Dar...der...dor... bunyi petasan dan kembang api terus terdengar. Semakin malam semakin sering terdengar. Menurutku, sebetulnya aneh juga kenapa ya malam pergantian tahun selalu riuh dengan suara kembang api dan terompet. Apalagi ditambah ada acara hitung mundur dari 10 sampai 1. Padahal setelah itu toh tidak ada hal istimewa terjadi. Sebaliknya yang jelas adalah semakin berkurangnya waktu hidup di dunia. 

Memasuki tahun 2013 yang jelas sih usia kita bertambah. Tambah tua pastinya hehehe...

Berbicara tentang tahun 2012, bagi saya ini adalah tahun yang sangat berat dan tahun penuh air mata (lebay dikit boleh ya...). Tapi tak bisa saya pungkiri, hal-hal yang menyenangkan pun terjadi di tahun ini.

Hal-hal yang menyedihkan dan masih menyesakkan dada diantaranya:

1. Saat ditunjuk untuk mengikuti Lomba PAUD Berprestasi secara mendadak pas di bulan puasa pula. Sumpah, gara-gara lomba ini saya merasakan stres berat. Stres di persiapan lomba, stres saat lomba dan stres setelah lomba. Saya bahkan sempat marah besar pada seorang guru karena menyerahkan nota dengan tulisan yang awut-awutan. Saya sudah cukup dipusingkan dengan catatan-catatan perbaikan sekolah, malah ditambah dengan nota-nota yang penuh coret-coretan. Rasanya bener-bener emosi, meledak dan pingin nangis. Hadehhhh......

2. Saat Ustadzah Rugayah Shahab meninggal dunia. MasyaAllah... rasa sedihnya masih terasa sampai saat ini. Saya betul-betul merasa kehilangan sosok guru, penasehat, tempat berkeluh kesah tentang sekolah. Beliau tahu betul setiap kegundahan saya, kebingungan saya, ketidak tahuan saya tentang administrasi sekolah. Dan beliau tahu bagaimana cara membantu dan menguatkan saya.

3. Saat belajar menerima takdir bahwa adik saya harus menikah terlebih dahulu. Ya Allah... begini ya rasanya dilangkahi. Nikmat sekali. Saya yang tidak pernah berangkat ke sekolah dengan mata bengkak, alhamdulillah akhirnya saya bisa mengalami pengalaman berangkat ke sekolah dengan mata bengkak karena menangis semalaman hahaha... (sekarang sih sudah bisa menertawakan kebodohan diri sendiri).

4. Rasanya seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Saat dirundung kesedihan karena "dilangkahi", saya masih harus dipusingkan dengan cairnya bantuan BOP yang SPJ-nya harus selesai di akhir Desember pula. Ya Allah..... lengkap sudah.

But, it's oke. Semua sudah berlalu. Lomba PAUD berprestasi sudah usai dan kami meraih juara 3 tingkat PROVINSI JAWA TENGAH. Ceria sudah menikah, SPJ BOP juga sudah selesai (meski sedang menunggu tahap pengesahan dari dinas).

Dan, tahun 2013 sudah menjelang. Waktu terus berjalan. Tidak ada gunanya bersedih. Satu kalimat yang dari sahabat saya yang menguatkan adalah bahwa "Allah pasti sangat menyayangi saya."
Life must go on bukan?