Laman

Senin, 07 Maret 2011

PERSAHABATAN OKI AME DAN TATAK



             Di depan rumah besar, ada sebuah kolam yang dihuni oleh Oki si ikan koki, Ame si ikan gurame dan Tatak si katak hijau yang bersahabat baik. Namun, semenjak ditinggal pindah pemiliknya, air kolam menjadi keruh dan bau. Sehingga membuat mereka tidak betah lagi tinggal di kolam itu.
            “Duh, kapan ya kita bisa berenang di air yang jernih?” keluh Oki. “Sabar Ki, mudah-mudahan ada orang yang mau berbaik hati membersihkan kolam ini.” hibur Tatak. “Iya, nafasku juga sering sesak bernafas di air yang keruh ini.” tambah Ame. “Tapi, biarpun begini kita harus tetap bersyukur. Sebab kita masih bisa berkumpul dan bermain bersama.” ucap Tatak bijaksana.
            Suatu hari, Tatak melompat-lompat penuh semangat menghampiri kedua sahabatnya. “Hei ada berita gembira!” serunya. “Ada berita apa Tak?” tanya Oki penasaran. “Kalian tahu, ada penghuni baru di rumah itu.” kata Tatak lagi. “Yang benar Tak, kamu tahu dari mana?” tanya Oki tetap tak percaya.
            “Tadi, waktu aku sedang mengejar nyamuk di dekat pagar, aku melihat ada orang di dalam rumah itu. Saat kuintip dari jendela, ternyata mereka ada tiga orang. Ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang bernama Ali.“ jelas Tatak. “Aku harap mereka akan tetap memelihara dan merawat kita!” kata Ame.
Hari minggu yang cerah. Ame dan Oki sedang bermain di permukaan kolam. Tiba-tiba, terdengar Tatak berteriak “Ame, Oki bahaya… awas bahaya!” Oki dan Ame yang sedang berenang di dasar kolam bergegas naik ke permukaan kolam.
“Ada apa Tak, kamu kok ketakutan begitu?” tanya Oki. “Wah gawat, pokoknya gawat. Teman-teman ada yang mau memisahkan kita. Tadi aku melihat Ali dan ayahnya sedang berjalan menuju kemari. Mereka membawa beberapa ember dan jaring. Aku takut mereka akan menangkap kita lalu akan membuang kita ke selokan. Aku tidak mau berpisah dengan kalian!” ucap Tatak ketakutan.
“Oh, tidak. Kita harus bagaimana Tak?”  tanya Ame bingung. “Apa pun yang terjadi kalian harus selalu bersama. Jauhi jaring itu. Jangan sampai kalian tertangkap.” perintah Tatak. Terdengar langkah kaki yang semakin mendekat dan semakin dekat.
“Aku sembunyi dulu. Jaga diri kalian baik-baik!” pesan Tatak lalu ia melompat dan sembunyi di rerumputan. Oki dan Ame juga bergegas sembunyi diantara lumut dan bebatuan.
“Ayah, kolamnya kotor sekali.” ucap Ali sesampainya di dekat kolam. Ayah hanya mengangguk lalu mengambil jaring dan memasukannya ke dalam kolam. Oki dan Ame ketakutan. “Ya Allah, tolong kami. Jangan pisahkan kami Ya Allah.” Ame berdoa.
Ayah mengaduk-aduk kolam dengan jaring. Sesekali diangkatnya jaring itu untuk melihat dan membuang benda-benda yang menyangkut di jaring. Oki dan Ame berenang kesana kemari menghin dari jaring.
Tiba-tiba, “Tolong…tolong…tolong…” teriak Ame. Ia terjaring. Tangan kekar Ayah menangkapnya lalu memasukannya ke dalam ember dan menutup ember itu. Tinggal Oki yang tersisa. Sekali lagi Ayah mengaduk isi Kolam dengan jaring. Namun Oki selalu dapat menghindar. Air kolam yang keruh membuat Ali dan Ayah tidak dapat melihat dengan jelas isi kolam.
“Yah, kita buang saja air kolam yang kotor itu!” usul Ali. Dengan sigap ia membuka lubang sumbatan yang berada di samping bawah kolam. “Syuuuuurrrrrr!” air deras memancar keluar. “Tolong…tolong….tolong….” teriak Oki. Namun sayang tidak ada yang mendengar teriakannya.
Air di dalam kolam sudah habis. Oki menggeleparkan badannya. Ia kesulitan bernafas. “Tolong…tolong…tolong…” teriaknya lemah. Sesaat kemudian, “Yah, ada ikan!” seru Ali. Dengan cekatan ia meraih tubuh Oki lalu memasukannya ke dalam ember yang lain dan menutupnya.
Di dalam ember Oki ketakutan. Ia tidak dapat melihat karena gelap. Ia hanya dapat mendengar suara-suara aneh. Seperti suara orang yang sedang menyikat. “Srek…srek…srek!” disusul dengan suara gemericik air.
Tiba-tiba, embernya bergerak. Sepertinya ada yang mengangkat ember itu. Lalu perlahan-lahan tutup ember terbuka dan, “Byuuuuuur!!!” tubuh Oki terdorong keluar. Ada yang menuangkannya.
Tahu-tahu, Oki sudah berada di suatu tempat yang sangat ia kenal. Kolam, ya benar kolam. Namun kolam yang ia tempati saat ini telah berubah keadaanya. Kini airnya jernih dan bersih. Bahkan ada air mancurnya. “Hore..” Oki bersuka cita. Namun, saat teringat sahabatnya Ame, Oki menjadi sedih kembali. “Ame, kamu ada dimana?” ucap Oki lirih ia termenung teringat sahabatnya.
“Oki!” ada yang memanggilnya. Oki menengok ke kanan dan ke kiri. Namun tak ada siapa-siapa. “Oki!” terdengar lagi panggilan itu. Oki segera membalikan badanya. “Ame!” seru Oki bahagia ia segera berenang mendekati sahabatnya. ”Alhamdulillah, terima kasih ya Allah telah mempertemukan kami.”  Ame bersyukur. “Kungkong…kungkong…” Tatak juga ada diantara mereka. Ketiga sahabat itu berenang-renang dengan riang gembira.
            Di luar kolam, terdengar Ali sedang berbicara dengan ayahnya. “ Yah, terima kasih ya, sudah mau membantu Ali membersihkan kolam ini. Ali berjanji akan selalu merawat dan membersihkan kolam ini.” 

 Cici, juni 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar