Mekkah, 16 Mei 2016 pukul sepuluh pagi kami check out dari hotel. Melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Namun, sebelumnya kami akan singgah dulu ke Jeddah untuk city tour.
Teman, beberapa hari sebelumnya, saya sempat share foto di facebook. Ternyata ada seorang kawan lama, tepatnya kakak tingkat saya sewaktu kuliah di Bandung yang tinggal di Jeddah dan melihat foto saya yang sedang berada di tanah suci. Akhirnya kami berencana untuk bertemu, saat saya singgah di Jeddah.
Penasaran??? baca terus ya postingan ini.
Selama perjalanan dari Mekkah ke Jeddah, tak semenitpun saya terlelap. Kapan lagi saya bisa melihat hamparan gurun pasir, peternakan onta, gunung-gunung batu yang terbentang. Sayang untuk di lewatkan. Tour guide juga menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati. Termasuk sejarah, karakterisktik kota dan kebudayaan tempat-tempat yang sedang kami lewati.
Setibanya di Jeddah, kami juga diajak melewati Masjid Qishos, makam Bunda Hawa dan kantor-kantor pemerintahan yang terdapat di kota Jeddah. Sekitar jam 12.00 waktu setempat kami sampai di pusat perbelanjaan Al Balad. Disini kami turun dari bis dan diberi waktu sekitar 2 jam-an untuk berbelanja ataupun sekedar jalan-jalan ber-window shopping ria.
Teman, berada di Al Balad kita akan menemukan beberapa toko dengan tulisan berbahasa Indonesia bahkan berbahasa daerah. Contohnya sebuah toko yang bernama ALI MURAH. Disini kita akan disambut dengan tulisan Selamat datang bahkan ada tulisan berbahasa sunda "Wilujeng Sumping". Pramuniaganya juga jago berbahasa Indonesia lho.
Di depan toko Ali Murah |
Sambil menunggu, saya dan jamaah lainnya masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Karena tidak ada rencana untuk belanja, jadi saya ikut temen-temen jamaah saja. Ada yang ke toko emas, belanja coklat dll.
Teman, ada yang membuat saya takjub. Saat berada di dalam Al Balad, adzan dzuhur berkumandang. Dan... saya melihat dengan mata kepala saya, toko-toko langsung ditutup. Para pemilik toko dan pramuniaganya langsung menuju masjid. Saluuuut...
Bakso Mang Oedin |
Karena toko-toko tutup, saya dan teman-teman keluar pertokoan dan menunggu di depan toko Ali Murah. Menunggu toko buka dan menunggu teman saya datang. Tidak banyak yang dapat kami lakukan selain duduk-duduk dan ngobrol.
Akhirnyaaaaa... teman yang saya tunggu-tunggu datang juga. Beliau adalah Teh Berty. Kakak tingkat saat kuliah di UPI. Beliau datang dengan ketiga jagoannya. MasyaAllah.
Kami terakhir berjumpa mungkin pada tahun 2005-an. Tidak menyangka akan bertemu kembali pada tahun 2016 di Jeddah pula. Berasa mimpi.
Karena pertokoan masih tutup, kami pun ngobrol ngalor ngidul di depan toko Ali Murah. Hingga waktu sholat usai, toko kembali buka dan obrolan kami pun berpindah di dalam Bakso Mang Oedin.
Banyak yang kami bicarakan. Mulai dari cerita jaman-jaman kuliah, menanyakan kabar teman-teman, dan seputar kehidupan kami setelah lulus kuliah.
Teman, kalau sudah keasyikan ngobrol pasti jadi lupa waktu. Sampai akhirnya Mas Ariel, tour guide kami mengingatkan bahwa waktunya sudah habis. Saya harus kembali ke dalam bis karena sudah ditunggu jamaah yang lainnya.
Namun, sebelum berpisah kami menyempatkan foto bersama. Teh Berty juga memberi kenang-kenangan untuk saya. Ah... saya jadi malu, karena tidak menyiapkan apapun untuknya.
Teh Berti dan 3 jagoannya |
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar